Cerita Dewasa Di Tangga
kamarjanda2.blogspot.com - Cerita Dewasa Di Tangga - Perkenalkan namaku Rudy. Aku biasa dipanggil Rudy Aku bekerja di sebuah bank di daerah Sudirman. Aku sudah bekerja di bank ini selama hampir 2 tahun. ada project yang melibatkan kami bersama. Singkat cerita kami menjadi begitu dekat dan sangat akrab. Kami sering berkirim pesan singkat dan bersenda gurau ketika jam makan siang. Aku mengagumi kecantikannya dan kemandiriannya sebagai seorang wanita. Dia sering bercerita kepadaku bahwa dia ingin memiliki sosok seorang lelaki yang mampu membuatnya merasa dipimpin dan nyaman. Perasaan tersebut dia temukan di dalam diriku. Sejenak aku terdiam dan tatapan matanya menyatakan seolah-olah aku pria idamannya. Aku pun menyukainya.
Project yang kami lakukan memiliki deadline 2 bulan. Kami sering lembur bersama sampai pagi di kantor. Dia dan saya adalah dua orang yang begitu “workacoholic”. Aku menyukai hasil kerjanya dan kecantikannya yang luar biasa. Kulitnya yang putih mulus dengan kakinya yang jenjang dibalik rok hitam pendek yang biasa dipakainya ke kantor membuat darahku berdesir kencang. Aroma tubuhnya yang begitu menggoda ditambah dengan buah dadanya yang menyembul di balik kemejanya membuat aku ingin melakukan hubungan intim bersamanya. Sampai suatu malam aku tidak dapat membuka pintu menuju kantorku di lantai 30 karena ID card ku tertinggal di dalam ruangan. Saat itu sekitar jam11 malam. Lift sudah berhenti beroperasi, sehingga aku terpaksa menggunakan tangga darurat menuju ke lantainya. Aku menelponnya untuk membukakan pintu kantornya agar aku dapat mengakses folder-ku dari komputernya. Ternyata setelah aku naik 5 lantai, aku mendapatinya sedang berdiri menatapku sambil tertawa kecil di tangga darurat itu. Dia berkata,
“Kamu pasti sudah tua ya Rudy Masa lupa sama ID Card sendiri .. Hahaha …” Walaupun kami tau bahwa kami seumuran, aku membalasnya dengan berkata,
“Mungkin nih aku sudah tua. Tapi pinggang ke bawah masih muda … ” Kemudian dengan tanggannya bertolak di pinggang dan gayanya yang manja dia berkata,
“Ah masa sih … Aku ga percaya.” Saat itu juga gairahku bangkit dan berusaha untuk membuktikannya.
Lalu aku mulai merangkul pinggangya dan berbisik di telinganya,
“Akan aku buktikan kepadamu sayang.” Lalu aku menyibakkan rambutnya dan mencium daun telinganya.
Lalu aku mencium lehernya dan terus ke arah bibirnya. Aku pun menyandarkan dia di dinding. Lalu kami saling berciuman dengan lidah kami saling berpagutan. Lalu dia aku membuka kancing kemejanya perlahan-lahan. Aku melihat dua gundukan di balik kemejanya.
Dengan bra merah yang bermotif bunga dan sedikit transparan aku bisa melihat pentil payudaranya di balik motif bunga yang ada. Dia pun mulai menarik
kemejaku ke atas. Aku membuka kemejanya dan totally aku melihat bra merah dengan buah dada yang begitu menggairahkan. Kulit putihnya yang mulus membuatku merasa semakin bernafsu dibuatnya. Kemudian aku pun membuka kemejaku sambil menciuminya di daerah leher dan berciuman bibir sambil memainkan lidah kami. Lalu aku membuka kaitan branya dan membuatnya topless tanpa sehelai benangpun menutup
buah dadanya yang mulus. Sesekali aku mendengar rintihan darinya ..
“Ahhhh Ehhhh” Dia pun mulai memegang ikat pinggangku dan kubantu untuk melepaskannya dan membuka kaitan celanaku dan menurunkan resleting celanaku.
Aku coba merabah buah dadanya yang begitu menggairahkan dan sembari memainkan pentilnya yang begitu kencang. Kemudian aku membuka kaitan roknya yang ada di belakang dan menurunkan resletingnya. Aku membuka roknya dan mendapati ia memakai celana dalam hitam dengan motif transparan. Aku bisa melihat jembutnya di balik celana dalam itu. Lalu aku
menurunkan celana dalamnya dan membuatnya bugil di hadapanku. Kemudian sambil meliuk-liuk dan turun ke bawah ia memegang kontolku yang menegang keras. Ia berkata,
“Rudy, let me suck your dick”. Dan aku berkata,
“Yes baby, please suck my dick”. Lalu tanpa aba-aba dia pun menurunkan celana dalamku dan melihat kontol yang begitu besar dan panjang
di depan mukanya. Tanpa ragu-ragu ia langsung menjilat dan menghisap kepala kontolku, sambil berbalik dan aku bersandar di dinding, ia menghisap kontolku dalam posisi jongkok. Aku hanya bisa mendesah keenakan
“Ahhh baby … Yeah baby … Ahhh” Akupun menikmati setiap kuluman yang ia berikan terhadap kontolku.
Ia menarik kepalanya ke depan dan ke belakang untuk mendapatkan semua kontolku di dalam mulutnya. Sambil mengocok kontolku, ia menghisap kembali kontolku. Dan aku hanya bisa keenakan dan berkata
“Oh baby …. ya baby”
Setelah beberapa saat ia menghisap kontolku, ia berkata,
“Kamu belum ngecrot juga Rudysl” dan aku berkata
“Belom honey ..” Aku pun mengangkatnya ke atas dan membalikkan tubuhnya sehingga kedua buah dadanya menempel ke dinding.
Sambil menahan kedua tangannya di tembok ala polisi amerika menangkap penjahat. Aku pun memegang kontolku dan memasukkannya ke lubang keperawanannya. Sambil memegang kedua tangannya di dinding aku terus memompa penisku ke dalam vaginanya. Sambil membisikkan beberapa kata-kata kotor ke telinganya membuat dirinya semakin bergairah. Dia hanya bisa mendesah menikmati setiap hujaman penisku
“Ehhh …. Ehhh …. Ahhh …..Ahhhh …. Ehhh” Kemudian aku membalikkan tubuhnya dan mengangkat kedua kakinya ke pingganggku sambil memasukkan penisku ke vaginanya. Kedua tangannya merangkul bagian belakang leherku sambil sesekali menjambak rambutku. Aku terus menghujami vaginanya dengan penisku namun dengan gerakan yang semakin cepat. Ia pun menggelinjang keenakan sambil cucuran keringatnya menetes dari dahinya. Dengan buah dadanya yang bergerak setiap kali aku mendesakkan penisku ke vaginanya membuatku semakin bernafsu untuk menghujamnya dengan penisku.
Setelah beberapa saat aku merebahkan punggungnya di atas tumpukan pakaian kami yang tergeletak di bawah, kemudian aku mengangkat kedua kakinya ke bahuku dan aku memasukkan penisku perlahan ke lubang vaginanya. Ia pun menggelinjang keenakan. Sambil memejamkan matanya ia mendesah dan berkata,
” Aaaahhhhh faster Rudy …. aaaahhhhhhh …. aaaahhhhh” Aku pun mempercepat gerakanku dan membuatnya semakin menggelinjang.
Kemudian aku membuka kedua kakinya sehingga aku dapat melumat bibirnya, meremas-remas buah dadanya, sambil menggerakkan penisku keluar masuk vaginanya. Dia begitu merasakan kenikmatan yang aku berikan.
Kemudian aku membantunya berdiri dan sambil membungkuk dan memegang pegangan di tangga darurat, aku pun mulai kembali memasukkan penisku ke vaginanya. Sambil meremas kedua buah dadanya dan sesekali memainkan putingnya yang mengeras aku menggerakkan penisku di dalam vaginanya. Ia merasa benar-benar kenikmatan yang ada.
“Uuhhh … aahhhh …. uuuhhhhhh … ahhhh” desahnya ketika penisku bergerak maju mundur.
Sampai akhirnya aku merasakan cairan panas keluar dari vaginanya. Dan tidak selang beberapa lama aku pun mulai mengecrotkan spermaku di dalam vaginanya. Setelah itu kami saling berpelukan dan berciuman mesra.
Untungya malam itu kantor begitu sepi dan hanya kami berdua di tangga darurat. Sejak saat itu kami sering melakukan hubungan seks sampai project kami habis pun kami tetap melakukan hubungan seks dengannya di berbagai tempat, seperti di hotel, di villa ketika kami berlibur berdua, dan berbagai tempat lainnya. Kami sangat menikmati petualangan seks yang kami lakukan
Cerita Dewasa Di Tangga
Project yang kami lakukan memiliki deadline 2 bulan. Kami sering lembur bersama sampai pagi di kantor. Dia dan saya adalah dua orang yang begitu “workacoholic”. Aku menyukai hasil kerjanya dan kecantikannya yang luar biasa. Kulitnya yang putih mulus dengan kakinya yang jenjang dibalik rok hitam pendek yang biasa dipakainya ke kantor membuat darahku berdesir kencang. Aroma tubuhnya yang begitu menggoda ditambah dengan buah dadanya yang menyembul di balik kemejanya membuat aku ingin melakukan hubungan intim bersamanya. Sampai suatu malam aku tidak dapat membuka pintu menuju kantorku di lantai 30 karena ID card ku tertinggal di dalam ruangan. Saat itu sekitar jam11 malam. Lift sudah berhenti beroperasi, sehingga aku terpaksa menggunakan tangga darurat menuju ke lantainya. Aku menelponnya untuk membukakan pintu kantornya agar aku dapat mengakses folder-ku dari komputernya. Ternyata setelah aku naik 5 lantai, aku mendapatinya sedang berdiri menatapku sambil tertawa kecil di tangga darurat itu. Dia berkata,
“Kamu pasti sudah tua ya Rudy Masa lupa sama ID Card sendiri .. Hahaha …” Walaupun kami tau bahwa kami seumuran, aku membalasnya dengan berkata,
“Mungkin nih aku sudah tua. Tapi pinggang ke bawah masih muda … ” Kemudian dengan tanggannya bertolak di pinggang dan gayanya yang manja dia berkata,
“Ah masa sih … Aku ga percaya.” Saat itu juga gairahku bangkit dan berusaha untuk membuktikannya.
Lalu aku mulai merangkul pinggangya dan berbisik di telinganya,
“Akan aku buktikan kepadamu sayang.” Lalu aku menyibakkan rambutnya dan mencium daun telinganya.
Lalu aku mencium lehernya dan terus ke arah bibirnya. Aku pun menyandarkan dia di dinding. Lalu kami saling berciuman dengan lidah kami saling berpagutan. Lalu dia aku membuka kancing kemejanya perlahan-lahan. Aku melihat dua gundukan di balik kemejanya.
Dengan bra merah yang bermotif bunga dan sedikit transparan aku bisa melihat pentil payudaranya di balik motif bunga yang ada. Dia pun mulai menarik
kemejaku ke atas. Aku membuka kemejanya dan totally aku melihat bra merah dengan buah dada yang begitu menggairahkan. Kulit putihnya yang mulus membuatku merasa semakin bernafsu dibuatnya. Kemudian aku pun membuka kemejaku sambil menciuminya di daerah leher dan berciuman bibir sambil memainkan lidah kami. Lalu aku membuka kaitan branya dan membuatnya topless tanpa sehelai benangpun menutup
buah dadanya yang mulus. Sesekali aku mendengar rintihan darinya ..
“Ahhhh Ehhhh” Dia pun mulai memegang ikat pinggangku dan kubantu untuk melepaskannya dan membuka kaitan celanaku dan menurunkan resleting celanaku.
Aku coba merabah buah dadanya yang begitu menggairahkan dan sembari memainkan pentilnya yang begitu kencang. Kemudian aku membuka kaitan roknya yang ada di belakang dan menurunkan resletingnya. Aku membuka roknya dan mendapati ia memakai celana dalam hitam dengan motif transparan. Aku bisa melihat jembutnya di balik celana dalam itu. Lalu aku
menurunkan celana dalamnya dan membuatnya bugil di hadapanku. Kemudian sambil meliuk-liuk dan turun ke bawah ia memegang kontolku yang menegang keras. Ia berkata,
“Rudy, let me suck your dick”. Dan aku berkata,
“Yes baby, please suck my dick”. Lalu tanpa aba-aba dia pun menurunkan celana dalamku dan melihat kontol yang begitu besar dan panjang
di depan mukanya. Tanpa ragu-ragu ia langsung menjilat dan menghisap kepala kontolku, sambil berbalik dan aku bersandar di dinding, ia menghisap kontolku dalam posisi jongkok. Aku hanya bisa mendesah keenakan
“Ahhh baby … Yeah baby … Ahhh” Akupun menikmati setiap kuluman yang ia berikan terhadap kontolku.
Ia menarik kepalanya ke depan dan ke belakang untuk mendapatkan semua kontolku di dalam mulutnya. Sambil mengocok kontolku, ia menghisap kembali kontolku. Dan aku hanya bisa keenakan dan berkata
“Oh baby …. ya baby”
Setelah beberapa saat ia menghisap kontolku, ia berkata,
“Kamu belum ngecrot juga Rudysl” dan aku berkata
“Belom honey ..” Aku pun mengangkatnya ke atas dan membalikkan tubuhnya sehingga kedua buah dadanya menempel ke dinding.
Sambil menahan kedua tangannya di tembok ala polisi amerika menangkap penjahat. Aku pun memegang kontolku dan memasukkannya ke lubang keperawanannya. Sambil memegang kedua tangannya di dinding aku terus memompa penisku ke dalam vaginanya. Sambil membisikkan beberapa kata-kata kotor ke telinganya membuat dirinya semakin bergairah. Dia hanya bisa mendesah menikmati setiap hujaman penisku
“Ehhh …. Ehhh …. Ahhh …..Ahhhh …. Ehhh” Kemudian aku membalikkan tubuhnya dan mengangkat kedua kakinya ke pingganggku sambil memasukkan penisku ke vaginanya. Kedua tangannya merangkul bagian belakang leherku sambil sesekali menjambak rambutku. Aku terus menghujami vaginanya dengan penisku namun dengan gerakan yang semakin cepat. Ia pun menggelinjang keenakan sambil cucuran keringatnya menetes dari dahinya. Dengan buah dadanya yang bergerak setiap kali aku mendesakkan penisku ke vaginanya membuatku semakin bernafsu untuk menghujamnya dengan penisku.
Setelah beberapa saat aku merebahkan punggungnya di atas tumpukan pakaian kami yang tergeletak di bawah, kemudian aku mengangkat kedua kakinya ke bahuku dan aku memasukkan penisku perlahan ke lubang vaginanya. Ia pun menggelinjang keenakan. Sambil memejamkan matanya ia mendesah dan berkata,
” Aaaahhhhh faster Rudy …. aaaahhhhhhh …. aaaahhhhh” Aku pun mempercepat gerakanku dan membuatnya semakin menggelinjang.
Kemudian aku membuka kedua kakinya sehingga aku dapat melumat bibirnya, meremas-remas buah dadanya, sambil menggerakkan penisku keluar masuk vaginanya. Dia begitu merasakan kenikmatan yang aku berikan.
Kemudian aku membantunya berdiri dan sambil membungkuk dan memegang pegangan di tangga darurat, aku pun mulai kembali memasukkan penisku ke vaginanya. Sambil meremas kedua buah dadanya dan sesekali memainkan putingnya yang mengeras aku menggerakkan penisku di dalam vaginanya. Ia merasa benar-benar kenikmatan yang ada.
“Uuhhh … aahhhh …. uuuhhhhhh … ahhhh” desahnya ketika penisku bergerak maju mundur.
Sampai akhirnya aku merasakan cairan panas keluar dari vaginanya. Dan tidak selang beberapa lama aku pun mulai mengecrotkan spermaku di dalam vaginanya. Setelah itu kami saling berpelukan dan berciuman mesra.
Untungya malam itu kantor begitu sepi dan hanya kami berdua di tangga darurat. Sejak saat itu kami sering melakukan hubungan seks sampai project kami habis pun kami tetap melakukan hubungan seks dengannya di berbagai tempat, seperti di hotel, di villa ketika kami berlibur berdua, dan berbagai tempat lainnya. Kami sangat menikmati petualangan seks yang kami lakukan
No comments: